Bekal Terbaik Bagi Seseorang Hamba
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah swt atas berkat dan rahmat-nya yang diberikan kepada kita sehinnga kta
dapat berkumpul di tembat yang sederhana ini guna mendengarkan kultum.
Shalawat dan salam kita dapat kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang, dengan kata lain”Minazzulumaati ilan-nur”.
Pada kesempatan ini saya ingin membawakan sebuah kultum yang berjudul “Takwa Adalah Bekal Terbaik Bagi Seseorang Hamba”
Shalawat dan salam kita dapat kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang, dengan kata lain”Minazzulumaati ilan-nur”.
Pada kesempatan ini saya ingin membawakan sebuah kultum yang berjudul “Takwa Adalah Bekal Terbaik Bagi Seseorang Hamba”
Dalam surah Al-Baqarah ayat 197
Allah berfirman:
Watazawwadu fainnakhairazzadittakwaha wattakuniyaaulil albaab
Artinya : “Berbekallah! Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Bertakawalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal!”
Allah berfirman:
Watazawwadu fainnakhairazzadittakwaha wattakuniyaaulil albaab
Artinya : “Berbekallah! Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Bertakawalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal!”
Ibnu Katsir menulis; firman Allah,
“Berbekallah! Sesungguhnya sebaik baik bekal adalah takwa”, yakni setelah Allah
memerintahkan mereka agar berbekal untuk safar di dunia, Allah mengarahkan
mereka agar berbekal untuk safar akhirat. Bekal itu adalah senantiasa bertakwa
dalam perjalanan menuju ke sana. Ini seperti firman Allah, ‘Dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik’, yakni setelah
Allah menyebut pakaian lahir, Allah mengingatkan pakaian batin, pakaian
ma’nawi. Pakaian itu adalah kekhusyu’an, ketaatan, dan ketawaan. Allah menyebut
bahwa pakaian ini lebih baik dan lebih bermanfaat daripadanya. Tentang
‘Berbekallah! Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa’, Atha’ Al-Khurasani
mengatakan bahwa maksudnya adalah bekal ke akhirat.”
Az-Zamakhsyari menulis; jadikanlah bekal kalian ke akhirat berupa menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Sungguh, sebaik-baik bekal adalah menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Konon, penduduk Yaman tidak berbekal seraya mengatakan, “kami adalah orang-orang yang bertawakal. Kami berhaji ke Baitullah, pastilah Allah memberi kami makan sehingga kami tidak menyusahkan orang lain.” Maka turunlah ayat ini berkenan dengan mereka. Makna ayat ini : berbekallah dan tinggalkanlah meminta makanan, menyusahkan orang-orang, dan memberatkan mereka. Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. ‘bertakwalah kepada-Ku!’ yakni bahwa takwa kepada Allah adalah kewajiban akal. Maka orang-orang yang berakal yang tidak bertakwa kepada Allah seakan-akan tidak punya akal lagi.
Az-Zamakhsyari menulis; jadikanlah bekal kalian ke akhirat berupa menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Sungguh, sebaik-baik bekal adalah menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Konon, penduduk Yaman tidak berbekal seraya mengatakan, “kami adalah orang-orang yang bertawakal. Kami berhaji ke Baitullah, pastilah Allah memberi kami makan sehingga kami tidak menyusahkan orang lain.” Maka turunlah ayat ini berkenan dengan mereka. Makna ayat ini : berbekallah dan tinggalkanlah meminta makanan, menyusahkan orang-orang, dan memberatkan mereka. Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. ‘bertakwalah kepada-Ku!’ yakni bahwa takwa kepada Allah adalah kewajiban akal. Maka orang-orang yang berakal yang tidak bertakwa kepada Allah seakan-akan tidak punya akal lagi.
Wabillahi taufik wal hidayah,
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar